People say I'm such a quiet girl, sensitive,
caring, and doesn't like to bother people. I love to analyze anything:
people, situation, even weather! Watching the sky at night comforts
me. Seeing the sparkling stars, shinning moon, I feel like I have
a companion up there. Over all, I'm just an ordinary girl who puts
interest on art. Like it's written on one of my poem, I enjoy drawing,
I love to dance, I like writing poems, and I spend most of my time
singing. I love to be surrounded with people I love, loving them,
and also be loved by them. I hate to be in the midl' of crowd or hectic
situation. I really don't belong there. I like everything simple but
chic. I love surprises, especially the good ones! :) |
|
|
 |
|
6.27.2003
financial intellegence
Beberapa hari ini gue baca artikel yang ditulis dari buku berjudul 'Rich Dad, Poor Dad', written by Robert T. Kiyosaki. Tulisan2nya tentang manajemen keuangan bener2 membuka mata gue lebar2. Gue jadi sadar bahwa apa yang gue dapat selama ini (dalam hal finansial), tidaklah menjadikan gue orang yang kaya dari segi materi. Bisa dibilang gue jadi termasuk golongan menengah, dan bahkan miskin!
Ini beberapa point yang gue kutip:
1. Kekayaan = banyaknya uang yang bisa kamu simpan, bukan jumlah uang yang kamu dapatkan
Menghabiskan uang saku berarti kamu akan terus-terusan tidak punya uang. Dalam hal membeli baju misalnya, tunda dulu keinginanmu untuk membeli. Setelah kamu kumpulkan uangmu sampai jumlahnya melebihi harga baju itu, baru deh kamu beli. Ingat: belanja dengan sistem kredit tidak akan bikin kamu jadi jutawan!
2. Uang saku saja tidak akan cukup!
Calon jutawan akan selalu mencari sumber yang menghasilkan uang selain gaji atau uang saku. Usaha Robert dimulai dari keinginannya untuk punya lebih banyak uang. Rasa tidak puas justru bikin dia tambah kreatif. Waktu kecil Robert Kiyosaki mencari tambahan uang saku dengan bekerja di supermarket. Karena tidak puas dengan bayaran yang dia terima, Robert mencari jalan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih banyak. Suatu hari Robert menemukan setumpuk buku komik yang sudah tidak terpakai lagi. Buku-buku komik itu dia jadikan modal untuk membuka perpustakaan di lingkungan rumahnya. Lama-lama uang yang dia terima dari pengunjung perpustakaan jumlahnya jauh lebih banyak daripada gajinya di supermarket!
3. Pengetahuan seputar uang akan mendatangkan uang
Calon jutawan perlu mengerti tentang akunting dan investasi. Kamu harus pintar mencari peluang yang bisa menghasilkan uang. Caranya dengan investasi atau bikin usaha sendiri.
Katanya kalangan karyawan/pegawai (spt gue) tuh termasuk golongan yang tidak berani ambil resiko, cari aman krn dia selalu terima gaji tiap bulan. Tetapi ketika PHK dan usaha sepi, dia akan kehilangan pemasukan. Beda dengan pengusaha atau orang yang berani main saham atau invest sesuatu dari tabungan gaji atau uang sakunya (deposito atau barang lainnya) adalah calon jutawan yang bahkan ketika dia gak bekerja pun, uang akan mengalir sendiri. Duh, enak banget ya? Gue jd berasa miskin karena kayaknya selama ini belum bisa nabung secara signifikan. Abis kalau gue ingin sesuatu tuh biasanya gue akan kejar dan penuhi sampe kadang gak mikir lebih panjang tentang keuangannya.
Kalo gini, kapan ya gue jadi jutawan beneran.. :(
posted by Wulan Hanson 12:29 PM |
sacrificial sins
Pernah gak pengen bikin orang yang loe sayangi bahagia? Pasti pernah kan. Entah kenapa dorongan itu selalu ada di hati gue (spt yang pernah gue ceritain di postingan bbrp waktu lalu). Kadang gue melakukan itu dengan mengesampingkan kepentingan dan keinginan gue. Yang penting gue bisa bikin dia seneng, dia hepi, dia bahagia, rasanya beberapa kali lipat lebih memuaskan daripada menuruti keinginan gue sendiri. Seperti misalnya, gue sulit banget menolak. Just say NO to someone i love or care, itu suatu hal yang amat sulit buat gue. Dengan tau dia bakal sedih atau kecewa dengan jawaban gue, merupakan beban tersendiri.
Tapi kenapa kadang kita tidak mendapatkan balasan yang setimpal dari orang2 tersebut. Gue gak minta dihargai tinggi atau dibayar dengan uang. Cukup dengan melihat dia tersenyum atau tertawa puas dengan apa yang telah kita lakukan untuknya, itu merupakan kebahagiaan tersendiri buat gue. Gue jd merasa berguna dan berarti buat dia. Namun gak semua senyum itu mudah kita dapatkan. Ada yang meminta kita lebih berkorban untuknya (tanpa dia tahu besarnya pengorbanan yang telah kita lakukan untuknya), atau malah gak menghargainya sama sekali. Gue jadi sedih. Kayaknya apa yang udh gue lakukan sama sekali gak berharga buat dia.
Kemarin malam seseorang yang sangat berharga buat gue menasihati bahwa kita gak akan bisa jadi teman semua orang atau berharap semua orang menjadi teman kita. Kalau itu terjadi, mungkin dunia sudah kiamat. Katanya kebaikan gue itu merupakan kualitas diri gue, suatu hal baik yang gue punya. Tapi gue gak bisa berharap orang lain melakukan hal yang sama spt yang gue lakukan. Dia pun bilang, hal itu bisa dimulai dengan bisa berkata TIDAK padanya jika ada hal yang dia inginkan, tetapi gue gak suka. Gue pun menggeleng. Dia orang yang sangat berarti buat gue, dan gue pasti pengen dia bahagia. Dia pun tersenyum sambil bilang dia udh bahagia bisa bersama gue sekarang ini. Penolakan yang dia contohkan gak akan merubah rasa sayangnya pada gue. Tapi dia gatau, kalau gelengan kepala gue atas pernyataan dia barusan juga merupakan penolakan gue, hehe.. :D Berarti gue juga bisa bilang TIDAK padanya kan? ;)
Satu hal terkhir yang dia bisikkan di telinga gue, "I love u, regardless what u have or u haven't done.."
posted by Wulan Hanson 11:54 AM |
rebel heart
Knapa gue selalu berpikir atau bertindak 'out of the box' ya? Gue selalu suka sesuatu yang tidak biasa dan unik, tapi tentu aja gak aneh atau terlalu eksentrik. Intinya gue selalu suka sesuatu yang orang jarang suka. Gatau kenapa. Juga dalam hal memilih sesuatu, gue selalu memilih yang jarang orang lain pilih (entah krn kurang populer atau hal lainnya). Somehow gue bisa ngebayangin perasaan sesuatu atau hal tersebut jika mereka tidak dipilih dari yang terpilih. Mereka pasti merasa terkucil, tak unggul, tak berharga, dan tak diinginkan jika dibandingkan dengan pesaingnya. Padahal kita gak boleh bersikap begitu. Semua hal sama, hanya kacamata kita yang membedakan kita melihatnya.
Terus terang, gue juga gak suka disamakan dengan yang lain. I'm different, and i'm proud to be different. Klo gue melihat sesuatu yg gue suka sudah banyak dipilih orang, i prefer to choose the other dengan quality yang sebenarnya tak kalah tingginya. The second best, atau malah the least. Somehow gue punya keyakinan kalau hal2 atau sesuatu tersebut pasti punya suatu nilai positif yang gak dimiliki si populer, hanya saja kadang kita tak mau melihat karena silau atau sudah buta oleh ketenaran si populer.
Di keluarga pun gue seperti itu. Misalnya dalam memilih jurusan kuliah gue dulu. Gak ada yang pernah kepikiran gue bakal jadi desainer spt sekarang. Kakak2 gue memilih jurusan aman seperti ekonomi dan tehnik (spt bokap), dan gue menolak ketika nyokap meminta gue mewarisi ilmunya di kedokteran. NO! Itu terlalu biasa. I am ME! Gue gamau tumbuh dibawah bayang2 orang lain. Untung aja ortu gue demokrat dan menyerahkan keputusan itu di tangan gue. Disini gue bisa membuktikan kalau pilihan gue tidak salah. Hal ini pun mempengaruhi kehidupan gue selanjutnya.
...when God closes a door, somehow he opens a window...
posted by Wulan Hanson 11:23 AM |
2Fast and 2Furious
Berbaring di bawah keremangan malam dalam rengkuhan lengan seseorang yang kalian kasihi... ah, sensasi yang bakal sulit diungkapkan dengan kata2. Merasakan helaan nafasnya di telinga kita, mencium wangi aroma tubuhnya... mungkin hanya bisa dilukiskan seperti berada di lembah surgawi dengan bunga warna-warni dan telaga bermata air yang tak pernah surut. Dengan catatan, lukisan lembah itu harus dilukis oleh seorang pelukis naturalis perfeksionis setingkat Basuki Abdullah. Imaji kita dibawa terbang menyusuri keindahan lembah telaga di saat malam hingga tak ingin kembali..
Namun saat lembah itu tak bisa dinikmati dengan sempurna, ada sensasi lain yang tak kalah indahnya yang dapat kita rasakan. Sensasi itu mengalir deras dalam darah, memacu jantung kita untuk bekerja lebih giat. Serba cepat, penuh tekanan. Saat gairah itu terusik, tubuh kita kan masih menyimpan sensasi itu penuh hasrat. Hingga saatnya tiba kembali, mungkin akan setara dengan kepuasan Schumi mengungguli semua lawan2nya di arena.
...and remember, it takes two to tango...
posted by Wulan Hanson 10:20 AM |
6.26.2003
shepherd moons
Setiap gue denger lagu enya yang ini, gatau kenapa gue merasa tenaaaang...banget. Imajinasi gue pas denger lagu ini adalah suasana malam dengan bulan penuh yang bersinar, langit cerah berbintang, dengan semilir angin yang menyejukkan hati. Di bawah naungan itu, bersandarlah seorang ksatria di sebuah lembah berpermadani rumput hijau yang dimanja angin. Ksatria itu teguh menatap langit dengan pandangannya yang kosong. Rambut kecokelatannya tersibak angin sesekali. Di depannya terdapat seonggok kayu yang terbakar sebagai penghangat. Pedang peraknya berbaring disisinya. Pada pandangan sang ksatria itu, langit biru terlukis seorang bidadari cantik yang telah mencuri hatinya beberapa saat silam. Begitu kuat ingatan sang ksatria pada wanita yang dicintainya itu. Sesekali nafasnya terhela. Begitu ia rindu pada sang bidadari. Begitu ia rindu pada masa dimana sang bidadari mengawal dan melindunginya sepanjang waktu. Saat itu perlahan mereka mulai jatuh cinta, namun kisah cinta itu berakhir tragis. Sang bidadari mencoba memotong sayapnya agar ia dapat menjadi manusia seperti tuannya. Ia tahu mereka takkan bisa bersatu dengan keadaan tetap seperti saat itu. Karena itulah sang bidadari berkorban agar ia bisa sejajar dengan sang tuan. Menjadi manusia. Mortal.
Kejadian itu begitu melukai sang ksatria. Sang bidadari terluka, dengan keadaan kritis walau ia tak bisa mati. Tuhan pun 'memanggil' sang bidadari untuk sementara, 'mengistirahatkannya' dari tugasnya menjaga sang ksatria. Ksatria itupun berduka. Ia terpuruk, merasa kehilangan yang amat sangat. Dan ini merubah jiwanya menjadi beku, penuh benci, tanpa cinta.
Seorang peri mungil diutus Tuhan untuk menggantikan tugas sang bidadari. Peri. Bukan bidadari. Walau sang peri telah penuh mengabdi pada sang ksatria, tetap saja tak ada yang mampu mengganti sang bidadari di hati sang tuan. Cinta sejatinya tlah lenyap. Seiring semilir angin yang menyapu lukisan wajah sang bidadari di langit malam saat itu.
Cinta telah mengutuk kedua insan itu. Sebuah kutukan yang takkan pernah berakhir.
posted by Wulan Hanson 4:53 PM |
6.24.2003
choppie chop chop
Hmm... i was having lunch on Chopstick Plaza Indonesia. Really miss their 'mie ayam canton' so much! Although these are the last days of the months (means i have to do the tight money policy!), still couldn't handle it. Yummy!
posted by Wulan Hanson 3:52 PM |
early-mornin-call
Last nite i was about to call someone, but i overslept. I woke up at 3:30 am and grabed my phone suddenly. Felt so guilty at that time. I called him, said sorry i was oversleeping. He said that it's ok, and he's already sleepin' too, hehe :D I love to hear his morning voice over the phone. And after that i couldn't sleep well enough, and woke up late (again!), hehe :P
As usual, i heard a daily program on MTV Sky called "MTV Morning Zone" with the hosts DJ Nanda and Kemal. The lads are so goddamn funny and wacky! I sent them a song request through sms, and told Nanda i was seeing him on graduation day on our campus. And the radio called me though! Asking me to do a live request, speaking to the duo. Well, i was hearing my voice on air again this time, hehe :D And they asked me to sing after they found out i was a choirister on my campus choir. Whoaaa.. i was trying to refuse it (my morning voice are bad! :P), but they insisted. O well.. finally 'Janger' sung from my mouth, and i couldn't help myself hearing it!
posted by Wulan Hanson 3:43 PM |
6.23.2003
bourjouis
Wiken kemarin ditemenin samwan muter2 nyari baju buat kondangan hari minggu besok. Pusing juga. Harga baju pesta (mulai dari gaun sampai kebaya) mahal2 buangeeet!!! Mo marah rasanya. Paling murah 300an gitu deh. Bahkan salah satu kebaya yang gue taksir, harganya sampe 2.8 jeti! OMG!! Sayang banget makenya. Belum kalau bordirnya rusak. Haduh, daripada ribet dan salah tingkah, mending gak jadi dibeli dueh! Akhirnya dapet satu baju yang ok banget, warna dan potongannya gue suka, tinggal dipaduin sama kain batik sutera yang gue punya, hehe... ngirit!
Dia juga sempet liat dan nyoba beberapa kemeja dan setelan. Bagus2 banget deh! Tapi baju cowok emang mahal2 ya?! Satu jas kurduroy hitam yang keren banget, harganya sampe sekitar 1.5 jeti! Duhh, emang bagus banget sih. Dia emang pengen banget beli, tapi mungkin gak sekarang ya sayang.. :) U did look great in that!
posted by Wulan Hanson 7:20 PM |
|
|
 |