|
8.08.2003
loving yourself
Do you love yourself? It's not about the 'narsisme' thing, but how well do u maintain yourself? How well do u know yourself? I mean, HOW WELL DO U KNOW YOURSELF? Coba kalau kita diminta untuk menuliskan 10 kebaikan atau poin plus kita, pasti bakal susah setengah mati. Lain halnya kalo kita diminta menulis 10 KEBURUKAN atau poin minus kita, uuughhh...pasti cepet banget! Bahkan rasanya 10 itu kurang banyak!
Padahal kalau dipikir, semua orang pasti dilahirkan baik. Lingkunganlah yang membentuk kepribadian kita. Ada yang tumbuh menjadi pribadi penuh optimisme, ada yang sebaliknya. Kalo soal fisik, itu lain halnya. Manusia memang dilahirkan dengan tipe yang beragam. Yang cantik belum tentu hatinya baik, belum tentu kaya, belum tentu pula pintar. Dan yang pintar belum tentu cantik, dsb. Setiap orang MEMANG punya kelebihan dan kekurangan. Tugas kitalah masing2 to discover ourself, seperti apakah kita itu SEBENARNYA.
Mereka yang cantik, tentu iri dengan mereka yang berotak karena pintar, dsb. Dan gak jarang mereka yang pintar pun iri pada yang cantik dan punya banyak kelebihan dari segi fisik. Gue pun dulu merasakan hal yang sama. Gue gak cantik, gak tinggi, gak putih, gak pinter2 amat, pokoknya jeleeeek....aja! Gue suka ngiri sama model2 yang cantik, tinggi, putih, langsing, dll. Pemilihan Gadis Sampul yang katanya gak peduli sama tinggi badan pun pernah gue coba ikuti, tapi hasilnya NIHIL. Unggulan aja gak masuk. Sekali-dua kali gue coba, tetep aja gak tembus. Akhirnya gue berkesimpulan bahwa gue memang tidak menonjol dari segi fisik. Itu sempet bikin gue jadi minder. Gue sempet sebel sama orang2 yang cantik dan menonjol dari segi fisik. Pergaulan gue pun jadi terbatas sama teman2 yang mau menerima gue apa adanya (mayoritas sih gak menonjol juga, hehehe), soalnya gue berkesimpulan mereka yang cantik pasti pilih2 teman dan pergaulan. Makanya gue keburu males.
Tapi ketika gue coba bidang lain yang gue rasa mampu, gue justru dapet achivement dari situ. Gue menang berbagai lomba puisi atau hasta karya, gue jadi koordinator paduan suara sekolah, jadi pejabat OSIS, sampai jadi kandidat ketua OSIS waktu SMA dulu. Lama2 percaya diri gue timbul. Dulu gue emang rada gak peduli sama penampilan. Tapi setelah tau kekurangan fisik gue, gue coba membenahi. Gue buka2 majalah dan dapet banyak info dari situ. Gue perkaya pengetahuan gue dengan baca dan melihat apa aja. Kekurangan tubuh bisa gue tutupi dengan bakat, cara gue bergaul, bahkan dengan penampilan sendiri! Misalnya aja gue menghindari baju2 gombrong dengan corak mencolok krn bikin gue tambah gak enak dilihat. Gue juga harus wangi dan bersih, dll. Dan satu lagi: GUE HARUS JADI DIRI GUE SENDIRI. Semua itu gue lakukan bukan untuk siapa-siapa atau mendapat apa, melainkan untuk diri gue sendiri, and BECAUSE I LOVE MYSELF, and I LOVE TO BE WHO I AM. Akhirnya cowok pun tertarik bukan karena fisik gue, tapi karena gue bisa mengimbangi dlm berbicara, karena pribadi gue, dll. Perjalanan yang panjang, tapi gue yakin bisa berguna buat semua orang.
Well, do u love yourself right now? ;)
posted by Wulan Hanson 10:28 AM |
8.07.2003
Maaf,
Aku hanya sedang ingin sendiri
Dengan aku dan sepiku
Dengan aku dan sunyiku
Hanya aku
Kalaupun ada dirinya
Dia hanya penawar rinduku
Kelopak mawar yang layu
Ia butuh aku
Untuk semaikan benihnya
Maaf,
Semalam ia hadir di mimpiku
Dan kau tak di sana
7 Agustus 03
17:32
Inspired by K. Thanks sis! :)
posted by Wulan Hanson 5:51 PM |
me, myself, and parents
Hari Selasa kemarin gue dapet kabar dari nyokap bahwa bokap gue yang lagi dinas di bandung, mendadak sakit. Terus terang gue jadi ikutan panik. Tensi darah beliau naik lagi sampai 180 dan vertigo-nya kambuh. Beliau sendirian di bandung, dan itu yang bikin gue dan nyokap khawatir. Dokter hotel pun menyarankan dia untuk langsung dibawa ke RS saat itu juga. Akhirnya nyokap pun memutuskan untuk menyusul ke bandung untuk menjemput beliau.
Jujur, gue cemas banget. Bokap emang pernah sakit kayak gitu, tapi gak sampe masuk RS. Yang sekarang pun akhirnya nyokap yang observasi. Alhamdulillah tensinya udh menurun dan beliau udh bisa turun dari tempat tidur dan jalan-jalan. Kalau dalam waktu dekat ini tensinya naik lagi, nyokap bilang kayaknya harus dirawat. Itupun di Jakarta. Mudah2an aja beliau membaik. Semoga.
Pagi ini pun nyokap memberitahu gue suatu hal yang penting. Tangan beliau akan di operasi tanggal 14 Agustus minggu depan karena asam uratnya. Dia pun sudah mengontak sebuah RS di Singapura untuk operasi tsb. Sebenarnya nyokap udh lama menderita penyakit itu, tapi karena kesibukannya juga dia gak pernah sempat untuk operasi. Mudah2an gue bisa ikut deh kesana. Atau pas nyokap balik lagi buat kontrol. Just wanna stay beside my loved ones in their bad times.. :)
posted by Wulan Hanson 3:45 PM |
8.05.2003
marriage, anyone?
Kemarin baru aja denger curhat temen deket gue yang belum lama ini merit, gue jd mikir. Dengan usia pernikahan yang baru sekitar 1 1/2 bulan, dia udh merasa jenuh. She said she missed her freedom so much. Saat dia bs memutuskan segala sesuatunya sendiri, mandiri, mengurus segala sesuatunya by her own. Setelah menikah ini dia merasa ruang geraknya jadi terbatas. Teman gue ini cewek yang sangat amat independen, saat usianya masih awal 20an, dia udh hidup jauh dari ortunya di luar negeri. Pas balik ke indo, dia juga mutusin buat tinggal sendiri biar bisa belajar mengatur hidupnya. Jadi terang aja kehidupan pernikahannya sekarang agak mempengaruhi jiwanya sedikit.
Gak sedikit juga teman gue yang setelah menikah, kini cerai. Ada 3 orang teman gue yang begitu. Dan FYI, mereka menikah di usia yang sudah cukup alias bukan kawin muda. Gue pernah denger cerita2 mereka, kenapa mereka akhirnya memutuskan untuk bercerai. Dan dari merekalah gue ambil kesimpulan bahwa menikah bukanlah merupakan tujuan hidup atau akhir dari kisah cinta kita dengan pasangan. Dan menikah bukanlah selalu awal dari kebahagiaan.
Gue jadi inget sama teman2 gue yang udah buru2 ingin menikah di usianya yang sekarang (24-26 th) dengan pertimbangan usia yang udh cukup, takut dibilang gak laku, takut dikatain perawan tua, dsb, padahal mereka belumlah siap dari segi mental dan material. Gue jadi mikir, mau makan apa nanti setelah menikah? Makan cinta atau gaji yang pas-pasan? Atau malah mengharapkan calon yang kaya dan warisannya banyak biar gak usah capek kerja? Lalu bagaimana kalau sampai punya anak? Mau dikasih makan apa anaknya nanti mengingat harga susu formula aja udh mahal banget. Dan 2 dari 3 teman gue yang udh bercerai bukanlah termasuk kalangan gak berduit. Mereka justru berpenghasilan lebih dari cukup. Namun penyebab perceraian tidak melulu soal duit, kan?
Jujur, pengalaman teman2 gue itu cukup membuka mata hati gue dalam memandang sebuah pernikahan. Dan walaupun nyokap sudah meminta gue menikah dalam 2 atau 3 tahun ini, tapi hati gue masih berkata TIDAK. Gataulah. Gue bukan orang yang takut akan komitmen. Tapi gue yakin, menunda untuk berpikir lebih jernih itu akan lebih baik.
posted by Wulan Hanson 5:36 PM |
about my missing..
Bila kau rindukan aku, putri
Coba kau pandangi langit malam ini
Bila itu tak cukup mengganti
Cobalah kau hirup udara pagi
Aku disitu..
-by Jikustik
Jika rindumu adalah bintang
Maka langitku akan penuh sesak
Dan sinarnya mengerling kearahku
Manja
Menyapaku
Dan aku takkan sendiri lagi
-by me
Berbicara tentang rindu, tentu bisa bermacam topik yang dihasilkan. Rindu akan sesuatu, rindu akan seseorang, rindu akan apa saja yang terpikirkan di benak kita. Rindu seorang pujangga akan ide yang dulu mengalir deras dalam otaknya, rindu seorang lelaki pada wanitanya, rindu seorang binatang piara pada tuannya, hingga rindu sebuah bangsa pada kedamaian negerinya.
Siang tadi sebuah bom meledak lagi di Jakarta. Gue gak akan ngomong lebih jauh tentang hal itu, krn apapun yang gue bahas, gak akan merubah kenyataan yang udh terjadi. Yang pasti --biarpun kecil-- dampaknya juga gue rasakan. Gue jadi dilarang latihan hari ini sama nyokap, gara2 dia khawatir dan menyuruh gue lekas pulang. Mungkin kalian bakal tertawa membacanya, tapi kalau kita renungkan lebih dalam, kekhawatiran itu sangat wajar mengingat situasi negara kita yang emang lagi kacau. Dan kekhawatiran itu adalah kekhawatiran orang tua terhadap anaknya. Kekhawatiran yang kalau gue lawan, takutnya malah memberi dampak yang kurang baik pada gue. Gue juga takut kalau sampe kuwalat gara2 ngelawan omongan orang tua.
Hhh...sungguh gue termasuk umat bangsa yang merindukan kedamaian negeri gue seperti dulu lagi..
posted by Wulan Hanson 3:51 PM |
gathering...gathering...gathering!!!
Wiken kemarin sempet ktemuan dengan temen2 dari WPM yang mayoritas isinya pasangan muda dan babies-nya yang luthu-luthu! Gathering ini gath lokal (bukan akbar) karena mayoritas anggota tuh tersebar di mancanegara. Berhubung salah satu user-nya ada yg pulang liburan dari Perancis, kita jadi ngadain ketemuan. Foto anak kecil sama gue di atas itu Samara, anaknya Intan dan Andry. So cute!! Dia selalu excited kalo mau di foto, terutama kalo ngeliat blitz-nya! Huehehe... :D
posted by Wulan Hanson 3:04 PM |
8.04.2003
a wonderful night at wien
Senangnya nyanyi di Cafe Wien terlaksana juga! :)
Malam Minggu kemarin, gue dan teman2 dari Infinito Trisakti Choir dpt job nyanyi di Cafe Wien. Awalnya gue sempet ragu2 untuk ikut karena bener2 gak punya waktu buat latihan. Dengan persiapan yang lumayan cepet (kurang lebih 3 minggu), Alhamdulillah gue dan temen2 berhasil menunaikan job itu dengan baik.
Sepanjang nyanyi kemarin, gue merasa suara yang gue hasilkan lumayan maksimal. Padahal pas pemanasan gue sempet ragu sama diri gue sendiri. Abisnya udah a-e-i-o-u sampe lama, tetep aja blum merasa panas! Pasrah aja deh gue. Tapi untunglah, pas on stage, gue ngerasa suara gue keluar 3x lipat powernya dibanding pemanasan tadi! A great one huh? ;) Thanks to fisherman's friend too! Hehe :D
Hasilnya (walau dari segi honor gak seberapa :P), banyak juga audience yang dengerinnya sambil dinner, ngasih applause lumayan seru, terutama pas lagu "As Long As I Have Music". I felt like holding the world in my hand! :D Menurut PO-nya, ada orang Filipina yang ikut liat kita, memuji2, bilang kita nyanyi bagus banget! Seneng euy!! Mudah2an aja setelah ini dapet job yang cihuy lagi.. ;) *amin!*
posted by Wulan Hanson 11:59 AM |
4 hours of waiting..
Last friday nite is the nite i couldn't forget. Jam 7 malam, seperti biasa gue latihan di kalibata. Dan dia datang menjemput gue di kantor buat nganterin ke tempat latihan. Malam itu jalanan emang rada macet, kabarnya sih ada demo di senayan. Jam 7.30 gue sampe, dan dia langsung pulang pake taksi. Ada yang berbeda malam itu. Setelah pamit, dia langsung pergi ninggalin gue. Gue yang ngerasa aneh, langsung manggil namanya lagi. Dia menoleh, dan ada rasa aneh di benak gue. Mudah2an gak ada apa2 deh, pikir gue.
Sepulang latihan, gue pulang dengan taksi seperti biasa. Di jalan gue coba menelepon dan meng-sms dia, tapi hp-nya seperti gak aktif. Sesampai di rumah udah jam 11 lewat dan gue berniat buat makan malam. Iseng2 sambil menghangatkan lauk, gue mencoba menghubungi hp-nya lagi. Gak aktif. Gue mulai cemas. Gue lihat saat itu udh jam stgh 12 malam. Perhitungan gue adalah jarak waktu tempuh dari tempat latihan gue di kalibata sampai rumahnya, paling lambat 2 jam. Dan saat itu udh 4 jam dia gak ngasih kabar kalau sudah sampai di rumah atau belum. Ragu2 gue coba hubungi hp adiknya. Dan yang bikin gue tambah cemas, adiknya bilang kalau ia belum pulang hingga sekarang! Duhhh, gue mulai dag dig dug. Nafsu makan pun langsung hilang. Kemana ya dia, pikir gue. Pikiran2 buruk mulai menghantui. Apalagi dia bersikap rada aneh hari ini. Sempet menyinggung apakah gue dan dia bakal ketemu lagi atau enggak, sikapnya yang jadi pendiam pas dia ngejemput gue, sampe firasat gak enak gue saat memanggil dia pas pulang. Jujur, itu sempet bikin gue nangis. Gue takut banget kalo terjadi apa2 sama dia.. :(
Akhirnya gue mencoba sholat dan menenangkan diri. Gue gak mau sampe larut dalam pikiran buruk gue. Alhamdulillah, gue jadi lebih tenang setelah itu. Gue pun meng-sms adiknya, memintanya untuk memberitahu kakak tercintanya utk menelepon gue saat dia pulang nanti. Malam itu gue pun gak sendiri. Seorang teman menemani gue walau cuma lewat sms. Dia juga mencoba menenangkan gue dan membantu mencarikan lewat kawannya. Nihil. Gak ada yang tahu dimana dia. Gue pun mencoba berbaring tidur dengan hp di pelukan, agar kalo ada kabar, gue bisa langsung tahu.
Akhirnya penantian itupun usai. 15 menit kemudian, sebuah sms dari dia masuk. Lega banget gue ngebacanya. Dia minta maaf kalau tadi benar2 overslept di kamarnya hingga gak sempat meng-sms gue lagi, bahkan dia blum berganti baju! HP-nya low batt dan mati ketika gue mencoba menghubungi. Adiknya sudah tidur di kamar sebelah, jd gak lihat klo dia sudah pulang dr tadi. Gue pun menceritakan semuanya, kecemasan gue, penantian gue, dll. Syukurlah dia gak papa. Gue cuma gak mau kehilangan orang yang gue sayangi..
posted by Wulan Hanson 10:58 AM |
and i quote..
"If you once find the right person, never let him/her go away.."
posted by Wulan Hanson 10:17 AM |
|
|
 |